Cara membaca perkembangan perubahan pada anak |
Perkembangan
merupakan perubahahn-perubahan yang dialami individu menuju tingkat
kedewasaannya atau kematangannya, yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis. Setiap
aspek perkembangn individu, baik fisik, emosi, inteligensi maupun sosial, satu
sama lainnya saling mempengaruhi. Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti
pola atau arah tertentu. Setiap tahap perkembangannya merupakan hasil
perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi perkembangan
selanjutnya. Fase-fase perkembangn dapat diartikan sebagai penahapan atau
pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus
atau pola tingkah laku tertentu. Mengenai masalah penahapan ataupun pembabakan
perkembangan ini, para ahli berbeda pendapat, pendapat-pendapat itu secara
garis besar dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu berdasarkan analisis
biologis, didaktis, dan psikologis.
- 1. Tahap perkembangan berdasarkan analisis biologis
Sekelompok
ahli menentukan penahapan itu brdasarkan keadaan atau proses pertumbuhan
tertentu. Pendapat para ahli tersebut diantaranya adalah :
- a. Pendapat Aristoteles
Aristoteles
menggambarkan perkembangan anak sejak lahir sampai dewasa itu dalam tiga tahap
yang masing-masing lamanya 7 tahun.
Tahap
1 : dari umur 0 sampai 7 masa anak
kecil atau bermain.
Tahap
2 : dari 7 sampai 14 masa anak, masa
belajar atau sekolah rendah.
Tahap
3 : dari 14 sampai 21 masa remaja
atau pubertas, masa peralihan anak menjadi dewasa.
Penahapan
ini berdasarkan pada gejala dalam perkembangan fisik. Hal ini dapat dijelaskan
bahwa antara tahap I dan tahap II dibatasi oleh pergantian gigi, antara tahap
II dengan tahap III ditandai dengan mulainya befungsi organ-organ seksual.
- b. Pendapat kretschmer
Menurut
pendapat ini manusia dari lahir sampai dewasa melewati empat tahap.
Tahap
1 : dari 0 sampai 3 anak akan
kelihatan pendek gemuk.
Tahap
2 : 3 sampai 7 anak kelihatan
langsing (meninggi,memanjang).
Tahap
3 : 7 sampai 13 anak kelihatan
pendek gemuk kembali.
Tahap
4 : 13 sampai 20 anak kembali
kelihatan langsing.
- c. Pendapat Freud
Fase
oral : dari 0 sampai 1 tahun mulut merupakan daerah
pokok aktivitas dinamik.
Fase
anal : dari 1 sampai 3 tahun dorongan dan tahanan
terpusat pada fungsi pembuangan kotoran.
Fase
falis : 3 sampai 5 tahun alat-alat kelamin merupakan
erogen terpenting
Fase
laten : 5 sampai 12 tahun yaitu impuls-impuls cenderung
untuk ada dalam keadaan mengendap.
Fase
pubertas : 12 sampai 13 dan sampai 20 tahun impuls-impuls menonjol
kembali .
Fase
genital : individu yang telah mencapai
fase ini tetap siap untuk terjun ke dalam kehidupan masyarakat orang dewasa.
- 2. Tahap perkembangan berdasarkan didaksi/intruksional
- a. Pendapat comenius
Pendapat
ini adalah sebagai berikut:
Dari
segi pendidikan yang lengkap bagi seseorang berlangsung dalam empat jenjang
yaitu:
- Sekolah ibu (scola materna) untuk anak-anak umur 0 sampai 6 tahun .
- Sekolah bahasa ibu (scola vernacula) untuk anak0anak 6 sampai 12 tahun.
- Sekolah latin (scola latins) untuk remaja 12 sampai 18 tahun.
- Akademik (academia) 18 sampai 24 tahun.
- b. Pendapat Rousseau
Pentahapan
Reusseau sebagaui berikut:
- Tahap 1 : 0-2 tahun adalah masa asuhan.
- Tahap 2 : 2-12 tahun masa pendidikan jasmani dan latihan pancaindera.
- Tahap 3 : 12-25 tahun pendidikan akal.
- Tahap 4 : 15-20 pedidikan watak dan pendidikan agama.
- 3. Tahap perkembangan berdasarkan Psikologis
Dalam
perkembangan ini individu mulai mengalami masa-masa kegoncangan ,
Perkembangan
ini dapat dilukiskan sebagai proses evolusi, maka pada masa kegoncangan itu
evolusi berubah menjadi revolusi. Pada umumnya selama perkembangannya individu
mengalami masa kegoncangan ada 2 kali yaitu : 1. Kira-kira tahun ketiga atau
keempat , 2. Pada permulaan masa pubertas.
Berdasarkan
atas kegoncanan tersebut , perkembangan individu dapat digambarkan melewati 3
masa yaitu :
- Dari lahir – masa kegoncangan pertama yang disebut masa kanak-kanak.
- Dari masa kegoncangan pertama sampai kegoncangan kedua disebut masa. berkerasian sekolah
- Dari masa kegoncangan kedua sampai akhri masa remaja disebut masa kematangan.
Perkembangn
individu sejak lahir hingga dewasa
- 1. Masa Usia Pra-Sekolah
- Masa vital : pada masa ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hak dalam dunianya. Untuk masa belajar, freud menamakan tahun pertama dalam kehidupan individu itu sebagai masa oral (mulut), karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan ketidaknikmatan. Pada tahun kedua anak telah belajar berjalan, dengan mulai berjalan maka anak akan mulai belajar menguasai ruang.
- Masa Esteti : pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Perkembangan anak yang terutama adalah fungsi pancainderanya. Pada masa ini indera masih peka, karena itu montessori menciptakan bermacam-macam alat permainan untuk melatih penca inderanya.
- Masa Usia Sekolah Dasar
Masa
sekolah dasar sering pula disebut sebagai masa intelektal atau masa keserasian
sekolah. Pada masa keserasian ini secara relatif anak-anak lebih mudah dididik
daripada masa sebelum dan sesudahnya. Masa ini dapat diperincinci menjadi :
- Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, kira-kira 6 atau 7 tahun sampai umur 9 atau 10 tahun. Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain :
- Adanya kolerasi positif yang tinggi antara keadaan jasmsni dan prestasi sekolah.
- Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional.
- Ada kecendrungan memuji diri sendiri
- Suka membanding-bandingkan dirinya drngan anak lain
- Kalau tidak dapat menyeledaikan sesuatu soal maka soal itu dianggapnya tidak penting.
- Anak menghendaki nilai rapornya baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi baik atau buruk.
- Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar
Beberapa
sifat khas anak-anak pada masa ini sebagai berikut:
- Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang kongkret.
- Amat realistis, ingin tahu, ingin belajar.
- Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran-mata pelajaran khusus.
- Kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan seorang guru atau orang-orang dewasa untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi keinginannya
- Anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah.
- Gemar membentuk kelompok sebaya.
- Masa Usia Sekolah Menengah
- Masa pra remaja
Istilah
masa pra remaja digunakan untuk menunjukkan suatu masa yang langsung mengikuti
masa pueral, biasanya berlangsung relatif singkat. Masa ini ditandai ole
sifat-sifat negatif pada si remaja, sehinggaa sering kali masa ini disebut masa
negatif.berbagai gejala yang dianggap gejala negatif pada mereka yaitu : tidak
tenang, tidak suka bekerja, kurang suka bergerak lekas lemah, kebutuhan untuk
tidur besar, Penyebab gejala-gejala negatif ini timbul yaitu mulai
bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin yang mana mulai bekerja dengan membawa
perubahan-perubahan cepat dalam diri si remaja dan seringkali
perubahan-perubahan itu tidak mereka pahami, sehingga menimbulkan rasa
ragu-ragu, kurang pasti, malu, jengkel,dsb.
- Masa remaja
Pada
masa ini seseorang mulai merasakan gangguan ketenagan dan keamanan batinnya,
kebutuhan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya, teman yang turut dapat
merasakan suka dukanya.disinilah mulai tumbuh dalam diri remaja dorongan untuk
mencari pedoman hidup, mencari sesuatu yang dapat dipandanga bernilai. Tidak
mau lagi menggunakan sikap kekanak-kanakannya.
- Masa remaja akhir
Setelah
si remaja dapat menentukan sistim nilai yang diikutinya, dia dapat menentukan
pendirian hidupnya. Pada dasarnya telah tercapailah masa remaja akhir dan telah
tepenuhilah tugas-tugas pengembangan masa remaja , yaitu menemukan pendirian
hidup dan masuk dalam masa dewasa awal.
- 4. Masa Usia Mahasiswa
Pengujian pendirian hidup
pemuda-pemudi usia mahasiswa dilakukan dalam berbagai kontak sosial dalam
berbagai kesempatan atau berbagai kelompok sosial. Pada umumnya pada masa ini
kelompok-kelompok sosial telah terbentuk berdasarkan atas sistem nilai-nilai
tertentu, yang dari segi kehidupan bermasyarakat dipandang lebih matang dari
pada kelompok anak-anak remaja. Pada usia mahasiswa ini, kelompok-kelompok
dengan dasar asal kumpul telah berkurang jika dibandingkan dengan masa remaja.
Suatu sifat khas individu usia mahasiswa itu berada dalam vitalitas
optimum, perkembangan intelektualnya telah berada pada taraf operasional
formal, sehingga kemampuan nalarnya tinggi.
- 4. Ciri-Ciri Pertumbuhan Dan Perkembangan
Ada
dua ciri pokok pertumbuhan dan perkembangan yaitu :
- 1. Adanya penambahan ukuran/ berat serta perbedaan perbandingan ukuran/berat/kesanggupan.
- Hilangnya ciri-ciri yang lama dan munculnya ciri-ciri yang baru.
Pada
anak yang tumbuh dan berkembang secaa normal, akan tampak ukuran jasmaniah
sejalan dengan bertambahnya umur anak. Ukuran-ukuran badan akan bertambah besar
dan tinggi, bidang rohanipun mengalami perubahan yaitu bertambahnya kemampuan,
kesanggupan untuk mengamati, mengingat, merasa,dan sebagainya. Lenyapnya
pengaruh dari beberapa kelenjar disusul dengan timbulnya kelenjar baru, yang
semula belum berfungsi, yaitu kelenjar kelamin. Jiwa yang sehat akan berkembang
sejalan dengan pertumbuhan jasmani yang sehat pula
BAB
II
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan
merupakan perubahahn-perubahan yang dialami individu menuju tingkat
kedewasaannya atau kematangannya, yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis. Setiap
aspek perkembangn individu, baik fisik, emosi, inteligensi maupun sosial, satu
sama lainnya saling mempengaruhi. Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti
pola atau arah tertentu. Setiap tahap perkembangannya merupakan hasil
perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi perkembangan
selanjutnya. Fase-fase perkembangn dapat diartikan sebagai penahapan atau
pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus
atau pola tingkah laku tertentu. Dan ciri-ciri nya yaitu Adanya penambahan
ukuran/ berat serta perbedaan perbandingan ukuran/berat/kesanggupan, dan
Hilangnya ciri-ciri yang lama dan munculnya ciri-ciri yang baru
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah
ini, tentunya kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya buku rujukan yang kami dapatkan
untuk judul makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran dari teman-teman
ataupun dosen pembimbing yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan penulisan-penulisan makalah dikesempatan
berikutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Abu
Ahmadi, Drs. H, Psikologi Umum, Gt. 1. PT Bina Ilmu, Surabaya, 1983.
Fauzi
Ahmad, Drs. H, Psikologi Umum, CV Pustaka Setia, Bandung, 2004.
Yunus
LN.M.Pd., Dr. H.Syamsu., psikologi perkembangan anak dan remaja, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2004