Pengujian untuk Dua Sampel yang Independen - Seringkali
dalam suatu penelitian akan diselidiki apakah suatu metode baru memberikan
hasil yang lebih baik dari metode lama,
atau dua pendekatan dalam memberikan hasil yang sama. Masalah seperti ini dapat
diselesaikan dengan melakukan pengujian rata-rata dua populasi. Berikut adalah tabel untuk uji rata-rata dua
populasi yang memuat hipotesis, statistik uji dengan asumsi variansi, dan
daerah kiritis, yaitu daerah penolakan H0..
Tabel 11.1 Uji Rata-Rata Dua Populasi
Hipotesis
|
Asumsi
|
Statistik Uji
|
Daerah Kritis
|
H0: μ1 - μ2 = d0
Ha: μ1 - μ2 d0
|
σ1 dan σ2 diketahui
|
atau
|
|
H0: μ1 - μ2 = d0 atau H0: μ1 - μ2 ≤ d0
Ha: μ1 - μ2 > d0 Ha: μ1- μ2 > d0
|
|||
H0: μ1 - μ2 = d0 atau H0: μ1 - μ2 ≥ d0
Ha: μ1 - μ2 < d0 Ha: μ1- μ2 < d0
|
|||
H0: μ1 - μ2 = d0
Ha: μ1 - μ2 d0
|
σ1 dan σ2 tidak diketahui, diasumsikan nilai
sama
|
dengan
|
atau
|
H0: μ1 - μ2 = d0 atau H0: μ1 - μ2 ≤ d0
Ha: μ1 - μ2 > d0 Ha: μ1- μ2 > d0
|
|||
H0: μ1 - μ2 = d0 atau H0: μ1 - μ2 ≥ d0
Ha: μ1 μ2 < d0 Ha: μ1- μ2 < d0
|
|||
H0: μ1 - μ2 = d0
Ha: μ1 - μ2 d0
|
σ1 dan σ2 tidak diketahui, diasumsikan nilai tidak sama
|
atau
|
|
H0: μ1 - μ2 = d0 atau H0: μ1 - μ2 ≤ d0
Ha: μ1 - μ2 > d0 Ha: μ1- μ2 > d0
|
|||
H0: μ1 - μ2 = d0 atau H0: μ1 - μ2 ≥ d0
Ha: μ1 μ2 < d0 Ha: μ1- μ2 < d0
|
Catatan.
Asumsi yang harus dipenuhi adalah
masing-masing sampel independen dan diambil dari populasi berdistribusi normal.
Untuk n = m statistik uji yang ke
dua dan ke tiga adalah sama, sehingga tidak perlu diuji apakah variansi sama
atau tidak.
Uji kesamaan variansi dapat
dilakukan dengan uji Lavene yang sudah teredia dalam paket program SPSS 16
Contoh 11.1 Suatu
sampel acak berukuran n = 25 diambil
dari populasi normal dengan simpangan baku s1 = 5,2 mempunyai rata-rata . Sampel kedua berukuran m = 36 diambil dari populasi yang
lain dengan simpangan baku s1 = 3,4 mempunyai rata-rata . Uji
hipotesis H0: μ1 - μ2 = 0 dan Ha: μ1 - μ2 > 0 dengan taraf signifikansi 0,05.
Jawab.
Daerah kritis = 0,05 = 1,645
Perhitungan :
Kesimpulan :
Karena z = 4,22 > 0,05 = 1,645, maka H0 ditolak, yang
berarti rata-rata populasi pertama lebih besar daripada rata-rata populasi
kedua.
Contoh 11.2.
Suatu perkuliahan statistika diberikan pada pada dua kelas. Kelas pertama diikuti
12 mahasiswa dengan pembelajaran kooperatif dan kelas lain diikuti 10 mahasiswa dengan pembelajaran
konvensional. Pada akhir semester mahasiswa diberi ujian dengan soal yang sama
untuk kedua kelas. Hasil ujian pada kelas kooperatif mencapai nilai rata-rata
85 dengan simpangan baku 4, sedang kelas biasa memperoleh nilai rata-rata 81
dengan simpangan baku 5.
Ujilah hipotesis bahwa hasil pembelajaran dengan
kedua metode adalah sama dengan menggunakan taraf signifikansi 10 %. Asumsikan
kedua populasi berdistribusi normal dengan variansi sama.
Jawab.
Diketahui , S1
= 4, n = 12; , S2
= 5, m = 10
Hipotesis
H0: μ1 - μ2 = 0
Ha: μ1 - μ2 0
Daerah kritis :
= -t0,05;20 = -1,725 atau = t0,05;20 = 1,725
Perhitungan
Kesimpulan:
Karena t = 2,07 > 1,725, maka H0 ditolak
pada taraf signifikansi 10 %. Ini
berarti bahwa kedua pembelajaran memberikan hasil pembelajaran yang tidak
sama.(rata-rata hasil pembelajaran kedua metode tidak sama)
Contoh
11.3. Dengan menggunakan data
pada Contoh 2, Ujilah hipotesis bahwa hasil pembelajaran dengan metode kooperatif
lebih baik daripada dengan metode konvensional dengan menggunakan taraf
signifikansi 5 %. Asumsikan
kedua populasi berdistribusi normal dengan variansi tidak sama.
Jawab.
Hipotesis
H0: μ1 - μ2 = 0
Ha: μ1 - μ2 > 0
Daerah kritis :
Untuk menentukan daerah kritis perlu melakukan
perhitungan derajat bebas
Dengan demikian daerah kritis adalah
= 1,74
Perhitungan
Kesimpulan:
Karena t = 2,04 > 1,74, maka H0
ditolak pada taraf signifikansi 0,05 . Ini berarti bahwa pembelajaran kooperatif
memberikan hasil pembelajaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional.
11. 2 Pengujian untuk Data Berpasangan
Andaikan kita tertarik untuk mengetahui apakah
suatu metode pembelajaran A berhasil menaikkan hasil belajar atau tidak.
Sebanyak n siswa diberi perlakuan pembelajaran dengan metode A, dan
diberi pretes dan postes. Bagaimana menguji hipotesis apakah metode
pembelajaran A efektif menaikan hasil belajar siswa ?
Data
hasil pretes dan postes dapat dinyatakan dalam n pasangan (Xi
, Yi ), i = 1, . . . , n, dengan
Xi adalah
nilai pretes dan Yi adalah postes. Dalam masalah ini X1, X2, ..., Xn
dan Y1, Y2, ..., yn tidak independen, karena
dimungkinkan ada kecenderungan orang dengan nilai pretes yang lebih tinggi akan
mempunyai postes yang lebih tinggi. Oleh karena itu statistik
uji t untuk sampel independent tidak dapat digunakan.
Misalkan Wi
= Xi −Yi , i = 1, . . . , n,
maka Wi menghasilkan rata-rata dan simpangan baku sW. Hipotesis nol mW = 0 menunjukkan bahwa metode pembelajaran tidak berhasil menaikkan hasil
belajar. Secara umum hipotesis, statistik uji, dan daerah kritis untuk data
berpasangan dasajikan dalam Tabel 11.2
Tabel 11.1 Uji Rata-Rata Data Berpasangan
Hipotesis
|
Statistik Uji
|
Daerah Kritis
|
H0:
μW = 0
Ha: μW 0
|
adalah rata-rata
|
atau
|
H0:
μW = 0 atau H0: μW ≤ 0
Ha:
μW > 0 Ha: μW > 0
|
||
H0:
μW 2 = 0 atau H0: μW ≥ 0
Ha:
μW < 0 Ha: μW < 0
|
Asumsi yang harus dipenuhi adalah Wi berdistribusi
normal.
Contoh
11.4 Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah
ada perbedaan antara tinggi anak laki-laki pertama dan ayah. Berikut
adalah data tentang tinggi anak laki-laki pertama (X) dan tinggi ayah (Y).
Tinggi
anak (X)
|
Tinggi
ayah (Y)
|
W
|
W2
|
158
160
163
157
154
164
169
158
162
161
|
161
159
162
160
156
159
163
160
158
160
|
-3
1
1
-3
-2
5
6
-2
4
1
|
9
1
1
9
4
25
36
4
16
1
|
Jumlah
|
8
|
106
|
Hipotesis
yang diuji adalah
H0
H0:
μW = 0
Ha:
μW 0
Dari data tersebut diperoleh rata-rata = 0,8
dan simpangan baku .
Statistik uji
Dari tabel distribusi t Karena
t t0,025; 9 = 2,26. Karena
diperoleh thitung <
ttabel , maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan (taraf signifikansi 0,05) antara tinggi ayah dan anak laki-laki
pertama.
Latihan 11.
1. Sampel yang terdiri
atas 10 ikan ditangkap di danau A dan konsentrasi PCB(zat kimia yang mencemari
danau) diukur menggunakan teknik tertentu dan 8 ikan ditangkap di danau B
dengan teknik lain. Hasil pengukuran dalam mikromili adalah :
Danau A : 11,5 10,8
11,6 9,4
12,4 11,4 12,2
11 10,6 10,8
Danau B : 11,8 12,6
12,2 12,5
11,7 12,1 10,4
12,6
Jika diketahui bahwa
teknik yang digunakan di danau A mempunyai variansi 0,09 dan yang digunakan di
danau B mempunyai variansi 0,16. Dengan taraf signifikansi 0,05 dapatkah anda
menolak hipotesis bahwa kedua danau mempunyai tingkat pencemaran yang sama ?
2. Suatu pabrik
menyatakan bahwa rata-rata daya rentang benang A melebihi daya rentang benang B
paling sedikit 12 kg. Untuk menguji pernyataan ini 50 potong benang dari tiap
jenis diuji dalam keadaan sama. Benang A mempunyai rata-rata daya rentang 86,7
kg dengan simpangan baku 6,28 kg, sedangkan benang B mempunyai rata-rata daya
rentang 77,8 kg dengan simpangan baku 5,61 kg. Ujilah pernyataan pengusaha tadi
dengan taraf signifikansi 0,05 dan anggap bahwa kedua populasi berdistribusi
hampir normal dengan variansi sama.
3. Suatu penelitian
dilakukan untuk mengetahui apakah peningkatan konsentrasi substrat akan
mempengaruhi reaksi kimia dengan cukup besar. Dengan konsentrasi substrat 1,5
mol per liter, reaksi dilakukan 15 kali dengan rata-rata 7,5 mikromol per 30
menit dengan simpangan baku 1,5. Dengan konsentrasi substrat 2 mol per liter,
reaksi dilakukan 18 kali dengan rata-rata 8,8 mikromol per 30 menit dengan
simpangan baku 1,2. Apakah anda setuju bahwa peningkatan konsentrasi substrat
menaikkan kecepatan rata-rata sebesar 0,5 mikromol per 30 menit ? Gunakan taraf
signifikansi 0,01 dan anggap bahwa kedua populasi berdistribusi hampir normal
dengan variansi tidak sama.
4. Data berikut
memberikan waktu putar film yang dihasilkan oleh dua perusahaan film gambar
hidup.
Waktu(menit)
Perusahaan A 102 86
98 109 92
Perusahaan B 81 165
97 34 92
87 114
Ujilah hipotesis pada taraf
signifikansi 0,05 bahwa tidak ada beda waktu putar antara kedua perusahaan. Anggap
bahwa kedua populasi berdistribusi hampir normal dengan variansi sama.
5. Dua
puluh dua orang sukarelawan yang menderita penyakit flu diteliti untuk
mengetahui pengaruh pemberian vitamin C pada lama penyembuhan penyakit flu
tersebut. Sepuluh orang diberi tablet vitamin C, dan sisanya diberi placebo (
tablet yang tidak mengandung vitamin C tapi rasa dan bentuknya mirip tablet
vitamin C) sampai mereka dinyatakan sembuh. Waktu kesembuhan dicatat (dalam
hari), dan diperoleh data sebagai berikut. Apakah data tersebut mendukung
pernyataan bahwa pemberian vitamin C menurunkan waktu penderita mencapai kesembuhan ? Anggap bahwa kedua
populasi berdistribusi hampir normal dengan variansi sama.
Pasien yang diberi vitamin C
|
Pasien yang diberi placebo
|
5,5
6,0
7,0
6,0
7,5
6,0
7,5
5,5
7,0
6,5
|
6,5
6,0
8,5
7,0
6,5
8,0
7,5
6,5
7,5
6,0
8,5
7,5
|
6. Sepuluh orang pasien
melakukan diit untuk mengurangi berat badan. Berat badan sebelum dan sesudah
diit ditimbang untuk mengetahui apakah diit berhasil atau tidak. Hasilnya
diberikan pada tabel berikut. Dapatkah disimpulkan bahwa diit yang telah
dilakukan berhasil ? Asumsi apa yang harus dipenuhi ? Gunakan taraf
signifikansi 0,05.
Pasien
|
Berat Sebelum Diit
|
Berat Sesudah Diit
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
78,3
84,7
77,4
95,6
82,0
69,4
79,7
85,6
92,8
99,2
|
77,4
83,2
75,7
92,4
80,2
68,1
76,9
83,9
90,4
95,2
|
7. Suatu penelitian
dilakukan untuk mengetahui pengaruh joging terhadap penurunan denyut nadi.
Delapan orang yang tidak pernah joging diminta melakukan joging selama satu
bulan. Denyut nadi sebelum dan sesudah program joging diukur, dan diperoleh
data berikut
Subjek
|
1 2
3 4 5 6
7 8
|
Denyut nadi sebelum program
|
74 86
98 102 78
84 79 70
|
Denyut nadi sesudah program
|
70 85
90 110 71
80 69 74
|
Dapatkah disimpulkan joging
berpengaruh menurunkan denyut jantung. Gunakan taraf signifikansi 0,05.
No comments:
Post a Comment